Analisis Desain Dan Makna Landmark Tugu Pamulang Baru Tangerang Selatan

Rafly Gilang Priyanda, Ratna Safitri, Surya Gunanta Tarigan

Abstract


Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang baru berdiri pada tahun 2008, yang merupakan pemekaran kabupaten Tangerang. Sebuah kota memerlukan suatu identitas agar mudah dikenali orang dan menjadi ciri khas dari kota tersebut. Salah satu bentuk fisik yang mendukung terbentuknya identitas kawasan adalah membangun sebuah landmark. Tugu pamulang yang berada pada kecamatan Pamulang diharapkan dapat menjadi landmark baru bagi kota Tangerang Selatan dan dapat membawa identitas kota secara kuat. Namun dalam perjalanan waktu, Tugu Pamulang yang lama banyak mendapat kritikan, salah satunya yang viral pada tahun 2021 dimana Tugu Pamulang dianggap tidak dapat mewakili Tangerang Selatan. Untuk itu pemerintah melakukan evaluasi dan akhirnya direvitalisasi yang kemudian Tugu Pamulang yang baru diresmikan pada tahun 2022. Atas perubahan yang terjadi pada Tugu Pamulang, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebuah landmark dapat menjadi identitas sebuah kota secara mendalam. Dalam penelitian ini, pendekatan yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif dalam paradigma naturalistik dan penjelasan melalui visualisasi. Peneliti menganalisis bagaimana makna dari bentuk fisik Tugu Pamulang yang baru dan apakah identitas kota Tangerang Selatan yang baru dapat tergambarkan dalam desain tugu yang baru.

Keywords


Tugu Pamulang, Landmark, Desain, Makna

Full Text:

PDF

References


Shidarta, 1986. Konservasi Monumen, Lingkungan, dan Bangunan Kuno. 1 ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Samodro, 2020. Landmark sebagai Penanda yang Memberi Makna Dalam Penidentitasan. JURNAL ADAT-Jurnal Seni, Desain & Budaya Dewan Kesenian Tangerang Selatan, Volume 2. Nomor 1. (Tanda, Landmark, Identitas kota), pp. 1-9.

BPDPB, 2021. Inilah Pemenang Sayembara Desain Tugu Pamulang.[Online]. https://penghubung.Bantenprov.go.id/Berita/topic/1814 [Diakses 21 Maret 2023].

Creswell, 2008. Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. 1 ed. Singapore: Pearson Merrill.

Vera, N., 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. 1 ed. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 1 ed. Bandung: PT Alfabet.

Miles, Huberman & Saldana, 2014. Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook. 3 ed. USA: Sage Publications.

Zoest, A. V., 1978. semiotika, pemakaiannya, isinya, dan apa yang dikerjakan dengannya (terjemahan). bandung : unpad




DOI: https://doi.org/10.36262/widyakala.v10i2.784

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 WIDYAKALA JOURNAL : JOURNAL OF PEMBANGUNAN JAYA UNIVERSITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Redaksi Jurnal Widyakala
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
Universitas Pembangunan Jaya
Jalan Cendrawasih Raya Blok B7/P, Sawah Baru, Ciputat, 15413
Telp : 021-7455555 ext 1311
widyakala.journal@upj.ac.id